KETUA PRIMA BALI BERI KESEMPATAN SELUAS-LUASNYA PETANI BALI SEBAGAI PENGURUS PARTAI
Di Bali, sektor pertanian sebagai penyangga pariwisata dan mampu menyerap tenaga kerja terbesar di Bali.
Terlebih lagi guncangan covid-19 membuat pariwisata Bali jatuh, sehingga banyak warga Bali yang beralih pada sektor pertanian.
Petani Bali menjadi tulang punggung yang masih dimiliki Bali disaat pariwisata Bali mengalami gejolak covid-19.
Petani Bali mampu bangkit dan bertahan di masa pandemi, minimal untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Terlebih lagi Gubernur Bali telah mengeluarkan kebijakan yaitu Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali, yang berpihak kepada Petani bali.
Pengacara muda Bali, I Putu Agus Putra Sumardana, yang juga sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Bali Partai Rakyat Adil Makmur (Partai PRIMA Bali), adalah anak dan cucu petani di Klungkung-Bali ini, dengan ini mengajak petani Bali umumnya, dan petani Klungkung khususnya, untuk bergabung sebagai Pengurus Partai Prima di Bali, untuk bersama-sama memperjuangkan nasib Petani Bali.
I Putu Agus Putra Sumardana yang ditunjuk sebagai Ketua Prima Bali berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Rakyat Adil Makmur dengan Nomor: SK-19.18/DPP-PRIMA/X/Tahun 2021 tertanggal 19 Oktober 2021, langsung tancap gas membentuk struktur pengurus Partai Prima Bali, yang notabene harus ada pengurus yang berasal dari komunitas Petani Bali.
Baca Juga: Prima Bali Buka Posko Pengaduan/Keluhan Masyarakat
Petani Bali terkenal ulet dalam bekerja sehingga saya sendiri sangat kagum akan hal itu, terlebih sistem pengairan tradisional Subak sebagai warisan petani nenek moyang masih eksis sampai sekarang, mampu menyelamatkan Bali ditengah pandemi covid-19, cetusnya.
Petani Bali harus mampu menjadi tuan rumah di wilayahnya sendiri dan mampu memenuhi kebutuhan pokok masyarakat Bali itu sendiri.
Harapan saya hasil pertanian Bali mampu menembus restoran-restoran besar, hotel besar, dan harus ada regulasi (aturan hukum yang dibuat) yang mengatur hasil pertanian Bali seperti sayur mayur, buah-buahan sebagai pemasok utama restoran-restoran besar dan hotel besar di Bali tersebut.
Petani Bali harus keren, petani Bali harus kaya. Keberhasilan petani Bali dewasa ini dibuktikan dengan produk buah manggis Bali yang mampu menjadi primadona dan mempunyai pasar sendiri di Tiongkok dan pasar-pasar mancanegara lainnya, dimana ekspor buah Manggis Bali dari tahun ke tahun semakin meningkat.
I Putu Agus Putra Sumardana berharap agar tidak ada lagi petani yang membuang hasil pertaniannya karena tidak tahu harus menjual kemana ataupun tidak mendapat harga yang wajar dan semestinya, harus ada semacam terobosan untuk memastikan seluruh hasil panen petani Bali dapat terserap, sehingga dapat memperlancar arus kas (cashflow) petani Bali.
Jangan lagi ada tengkulak-tengkulak yang memainkan harga, dan terobosan perlu dibangun untuk mengatasi kendala klasik petani Bali yaitu pemasaran.