PILKADA KLUNGKUNG 2024, KLUNGKUNG PERLU PEMIMPIN MUDA
Menyikapi polling yang ramai diperbincangkan terakhir ini mengenai pertanyaan siapa Bupati Klungkung 2024, ditanggapi santai oleh Pengacara muda Bali, I Putu Agus Putra Sumardana,SH.
Dirinya mengatakan "Hal itu bagus sebagai wujud partisipasi masyarakat Klungkung dalam memilih pemimpinnya ke depan”. Hanya saja dari 8 (delapan) nama yang disodorkan dalam Poling, tidak ada/minim nama dari generasi muda, terlihat wajah-wajah lama yang menghiasi nama polling yang dicantumkan".
I Putu Agus Putra Sumardana,SH sebagai mantan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Bali Partai Rakyat Adil Makmur (Partai PRIMA), berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Rakyat Adil Makmur dengan Nomor: SK-19.18/DPP-PRIMA/X/Tahun 2021 tertanggal 19 Oktober 2021, yang kini ingin fokus kembali memimpin Partai PRIMA Kab. Klungkung, melihat masih banyak tokoh-tokoh muda Klungkung yang harusnya pantas/layak dicantumkan namanya dalam Polling.
I Putu Agus Putra Sumardana,SH, pemuda dari Br. Kaleran Desa Bungbungan, Banjarangkan Klungkung ini menilai Polling itu penting sebagai pendidikan politik kepada masyarakat agar bisa memilih pemimpin sesuai dengan keinginannya, tidak ujug-ujug memilih pemimpin karena uang, karena tekanan, karena ketidaktauan latar belakang, dan lainnya, namun terpenting jangan sampai Polling itu hasil pesanan orang lain.
I Putu Agus Putra Sumardana,SH yang juga Ketua LBH Pemuda Sejati, disisi lain punya harapan dan mimpi yang besar untuk masa depan Klungkung. APBD Klungkung terbilang kecil namun bila pemerintah, masyarakat dan pihak swasta bersatu padu maka akan dapat mewujudkan Harapan dan cita-cita Klungkung Maju & Modern, tentu dengan kesatuan pikiran dan keyakinan untuk menggali potensi yang ada di Klungkung daratan maupun di Pulau Nusa Penida yang memiki anugerah alam yang luar biasa.
I Putu Agus Putra Sumardana menyebutkan "Harapan dan cita-cita Klungkung Maju & Modern sebenarnya sudah dimulai semenjak adanya Pembangunan Pusat kebudayaan Bali (PKB) di kawasan Eks Galian C Gunaksa. Pembangunan Pusat kebudayaan Bali (PKB) ini menitikberatkan pada konsep membangun adat istiadat, seni-budaya dan kearifan lokal Bali, yang diselaraskan dengan pembangunan Prasarana Pengendali Banjir Tukad Unda dan Waduk Muara Unda di Balai Budaya Ida I Dewa Agung Istri Kanya, Semarapura. Tentu kedepannya hal ini akan menjadi warisan yang berharga bagi anak cucu kita, yang akan dikenal dunia".
Klungkung memiliki Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) yang kedepannya dapat dikemas untuk pariwisata sehingga dapat memiliki nilai ekonomi yang tinggi guna untuk dapat terus mempertahankan warisan budaya dimaksud yaitu Tenun Cepuk dari Desa Tanglad, Kecamatan Nusa Penida, Barong Nong-Nong Kling dari Dusun Suwelagiri, Desa Aan, Kecamatan Banjarangkan, Dewa Masraman dari Banjar Timrah, Desa Paksebali Kecamatan Dawan adalah tradisi ritual keagamaan yang dibawa oleh para migran dari desa adat Tibrah Bugbug, Karangasem serta Caru Mejaga-Jaga dari Desa Adat Besang Kawan Tohjiwa, Kecamatan Klungkung. Kebudayaan Klungkung lain yang telah ditetapkan dan diusulkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) adalah Tari Baris Jangkang asal Kecamatan Nusa Penida, Tenun Endek Rang-rang dari Desa Pejukutan Kecamatan Nusa Penida, Uyah Kusamba dari Kecamatan Dawan, Genta Budaga dari Kelurahan Semarapura Kauh dan Gong Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan.