HARAPKAN KOMPETISI LIGA 1 DAN LIGA 2 BERGULIR DENGAN PROTOKOL KESEHATAN KETAT
Sejak Maret tahun 2020, sepakbola Indonesia seperti mati suri dengan adanya pandemi covid-19 yang memaksa sejumlah aktivitas olahraga berhenti. Namun disinyalir perlahan-lahan sepakbola Indonesia mulai hidup dan bergeliat kembali, bilamana PT. Liga Indonesia Baru (LIB) mendapat ijin dari Kepolisian, Satgas Covid-19 dan lainnya untuk menggelar kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim 2021-2022.
Bergulirnya kompetisi sepakbola Indonesia dapat menjadi hiburan bagi para pecinta sepakbola, ditengah adanya kebijakan PPKM, tentu para penonton diharuskan menyaksikan pertandingan di layar kaca.
Hal ini justru akan membuat masyarakat pecinta bola betah berdiam di rumah, sehingga diharapkan angka penyebaran covid-19 akan menurun.
Begitu banyak pecinta bola yang menantikan kehadiran kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim 2021-2022, hal ini sangat bagus untuk meningkatkan gairah masyarakat pecinta bola sehingga bisa meningkatkan imun supporter bola.
Bergulirnya kompetisi juga berarti sinyal kebangkitan industri sepakbola Indonesia ditengah pandemi, vakumnya kompetisi menyebabkan kejatuhan dari sisi finansial untuk klub bola dan pemain, bahkan mempengaruhi juga kualitas pemain bola.
Bila menurut penulis sebagai pecinta sepakbola, menganggap kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim 2021-2022, dapat diadakan tentu dengan aturan protokol yang ketat, dapat kita mencermati atau mencontoh pertandingan-pertandingan sepakbola di Eropa, tampak dilakukan protokol kesehatan secara ketat, seperti diantaranya harus memuat aturan-aturan pertandingan:
- Pertandingan dilangsungkan tanpa penonton.
- Membatasi orang yang masuk di stadion baik staf siaran televisi, wartawan, komentator, ofisial dan petugas lapangan saat pertandingan tersebut digelar.
- Pemain bola menjalani tes COVID-19 di pusat latihan klubnya sebelum pergi ke stadion untuk bertanding.
- Tim-tim akan masuk dari posisi yang berbeda, bukan berdampingan seperti dahulu.
- Tak ada jabat tangan antar pemain dan wasit
- Pemain bola harus menjaga jarak saat selebrasi gol.
- Pemain bola tidak boleh meludah atau mengeluarkan ingus di lapangan selama bermain.
- Pemain bola harus menghindari konfrontasi berkerumun dengan lawan dan tidak boleh mengerubungi wasit atau ofisial.
- Staf medis mengenakan perlengkapan perlindungan kesehatan ketika merawat pemain. Tim-tim yang bertanding boleh menempatkan 9 (Sembilan) pemain cadangan dari biasanya 7 (tujuh) pemain cadangan, dan bisa melakukan 5 (lima) kali pergantian pemain dalam setiap pertandingan, dari biasanya 3 (tiga) pergantian.